"Ridlollohi fii ridlo walidain"
(Ridho Alloh tergantung pada ridho kedua orang tua)
Sahabat Anas bin Malik mengisahkan:
Di zaman Bani Israil dulu ada seorang pemuda yang jika ia membaca kitab Taurat maka banyak pria dan wanita yang keluar rumah untuk mendengarkan bacaannya karena bagusnya suara pemuda itu. namun sayangnya, pemuda tersebut gemar sekali minum arak (pemabuk).
suatu hari, ibu sang pemuda berkata kepadanya: "Nak,... jikalau orang-orang mengetahui bahwa kau ini suka mabuk maka mereka akan mengusirmu". pada suatu malam, ia pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Ibunya berkata: "bangun nak... dan berwudlulah". Namun, pemuda itu malah memukul wajah ibunya dan mecongkel kedua mata serta merontokkan gigi-gigi ibunya.
Dalam keadaan kesakitan sang Ibu berkata: "Alloh tidak akan meridhoimu di manapun kamu berada nak...!".
Pagi harinya, pemuda tersebut menemui ibunya dan berkata: "keselematan bagimu wahai ibuku, aku tidak akan melihatmu lagi setelah ini sampai hari kiamat". Ibunya berkata: "Alloh tidak akan meridhoimu di manapun kamu berada nak...", kemudian sang pemuda pergi menuju ke sebuah gunung dan beribadah kepada Rabbnya di sana selama 40 tahun sampai-sampai badannya menjadi kurus kering.
Ia menengadahkan kepalanya lalu berdo'a: "Wahai Robbku, jika engkau telah mengampuniku maka beritahukanlah kepadaku ampunanmu..", sejenak kemudian ia mendengar suara bisikan: "Ridho-Ku kepadamu tergantung pada ridho ibumu". Akhirnya, pemuda yang sekarang sudah tua tersebut pulang ke rumah ibunya dan berseru memanggil ibunya: "Wahai kuci Surga, jika engkau masih hidup, aduh betapa bahagianya aku, dan jika engkau telah tiada, aduh betapa sedihnya...".
Sang ibu dari dalam rumah berkata: "Siapa di luar sana?", Anaknya berkata: "Ini anakmu bu".
Ibunya berkata: "Allah tidak akan meridhoimu nak...". Kemudian sang anak menemui ibunya, di depan sang ibu ia memotong kedua tanganya dan berkata: "Kedua tangan ini yang telah mencongkel kedua mata ibu, mulai sekarang tidak akan bersamaku lagi selamanya..." Kemudian ia memanggil penduduk dan berkata: "Kumpulkanlah kayu yang banyak lalu bakarlah aku".
Orang-orang melakukan apa yang diperintahkan. setelah apinya siap, sang anak tersebut juga bersiap-siap untuk melompat ke dalam api, ia berkata kepada tubuhnya: "Rasakanlah api dunia sebelum engaku merasakan api akherat".
para penduduk memberitahukan hal itu kepada sang Ibu, maka ibunya berseru: "wahai penentram kedua mataku, kamu di mana?". ibunya berkata: "Wahai anakku, semoga Alloh meridhoimu". setelah sang ibu berkata seperti itu, maka Alloh ta'ala memerintahkan malaikat Jibril, Jibril mengusap pada mata dan giginya sang ibu dengan sayapnya, maka mata dan gigi sang ibu kembali seperti semula. kemudian Jibril mengusap kedua tangan anaknya, maka tangan tersebut kembali seperti semula atas izin Alloh SWT.,
SEKIAN.
Dinukil dari IG Serambilirboya,
Ngunut, 22 Desember 2018. Happy Mother's Day.
Ia menengadahkan kepalanya lalu berdo'a: "Wahai Robbku, jika engkau telah mengampuniku maka beritahukanlah kepadaku ampunanmu..", sejenak kemudian ia mendengar suara bisikan: "Ridho-Ku kepadamu tergantung pada ridho ibumu". Akhirnya, pemuda yang sekarang sudah tua tersebut pulang ke rumah ibunya dan berseru memanggil ibunya: "Wahai kuci Surga, jika engkau masih hidup, aduh betapa bahagianya aku, dan jika engkau telah tiada, aduh betapa sedihnya...".
Sang ibu dari dalam rumah berkata: "Siapa di luar sana?", Anaknya berkata: "Ini anakmu bu".
Ibunya berkata: "Allah tidak akan meridhoimu nak...". Kemudian sang anak menemui ibunya, di depan sang ibu ia memotong kedua tanganya dan berkata: "Kedua tangan ini yang telah mencongkel kedua mata ibu, mulai sekarang tidak akan bersamaku lagi selamanya..." Kemudian ia memanggil penduduk dan berkata: "Kumpulkanlah kayu yang banyak lalu bakarlah aku".
Orang-orang melakukan apa yang diperintahkan. setelah apinya siap, sang anak tersebut juga bersiap-siap untuk melompat ke dalam api, ia berkata kepada tubuhnya: "Rasakanlah api dunia sebelum engaku merasakan api akherat".
para penduduk memberitahukan hal itu kepada sang Ibu, maka ibunya berseru: "wahai penentram kedua mataku, kamu di mana?". ibunya berkata: "Wahai anakku, semoga Alloh meridhoimu". setelah sang ibu berkata seperti itu, maka Alloh ta'ala memerintahkan malaikat Jibril, Jibril mengusap pada mata dan giginya sang ibu dengan sayapnya, maka mata dan gigi sang ibu kembali seperti semula. kemudian Jibril mengusap kedua tangan anaknya, maka tangan tersebut kembali seperti semula atas izin Alloh SWT.,
SEKIAN.
Dinukil dari IG Serambilirboya,
Ngunut, 22 Desember 2018. Happy Mother's Day.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar